SIAPA
AKU DIMATA MU?
Entah,
apakah aku ini manusia jahat atau manusia biadab. Aku mendambakan setiap
pertikaian yang terjadi antara kau dan dia. Aku menantikan bulir air matamu
yang jatuh karena dia. Inikah definisi dari cinta? Mereka berkata, “Aku bahagia
jika melihat orang yang aku cintai tersenyum dengan orang yang ia cintai”. Itu bohong! Munafik! Pecundang! Kalimat tolol
macam apa itu? Tentu saja itu tidak benar! Aku sangat sangat sangat bahagia
ketika kau bertengkar dengan kekasih mu, orang yang selalu kau agung-agungkan
namanya di depan ku. Tidak kah kau tahu? Aku jauh lebih pantas bersanding
dengan mu! Aku yang selalu mengukir senyum di wajah mu! Aku yang senantiasa
menyeka air matamu yang terjatuh karena dia! Aku yang meminjamkan bahuku sebagai
tempat mu bersedu. Aku! Akuuu! Bukan dia! Kisah cinta macam apa yang selama ini
kau rajut dengannya? Bahagiakah kau dengannya? Air matamu yang kerap menjawab
beribu pertanyaanku. Kau akan jauh lebih bahagia saat bersama ku! Apakah aku
tidak lebih penting dari seonggok tissue yang hanya kau gunakan ketika kau
sedih? Apakah tak lebih dari itu? Segalanya memang terasa begitu menyakitkan.
Ketika bahagia datang kau lenyap bagai ditelan alam. Kau tak pernah lagi
menganggapku ada. Dan aku hanya bisa memandang senyummu dari kejauhan. Aku
bahagia melihat kau bahagia. Tapi aku jauh lebih bahagia ketika melihat mu
menangis. Karena saat menangis kau akan datang kepadaku dan aku akan melukis
senyum diwajah mu.